Welcome :)

Berani menggempur untuk kebenaran dan perubahan

Sabtu, 21 Agustus 2010

Cinta Dalam Sepotong Cerita

Kepada kamu, Cinta itu
"andai saja cinta itu, kamu.... pasti aku rela menyerahkan kepadamu. cinta itu."
Tanpa tau darimana datangnya kekuatan itu, dengan lancang aku tulis untukmu.
Dan kelancanganku itu ternyata berbuah anugerah terindah bagiku karena tau2, kita menjelma sepasang manusia yang saling bertukar cerita demi cerita tanpa melalui perjumpaan nyata.
Memang terdengar absurd. tapi itulah kita. hanya dengan sapa yang teretas di kala pagi dan senja yang menjemput, kau dan aku tiba-tiba menjadi dekat. perlahan tapi pasti, endapan rasa itu telah membentuk gugusan bintang warna-warni yang memamerkan binar-binar ceria.
Hanya lewat sapa yang meretas di kala senja menjelma dan disaat mata terantuk di ujung kantuk, hadirmu melebihi wujud bidadari.
Lalu selalu saja kucari jejakmu di mana pun itu tanpa ragu. meski hanya sekedar semu bayangmu, yang kucetak dalam lamunku. kenapa hadirmu yang secepat embun itu menancapkan gelisah hingga aku tak mampu melukiskan kekuatan apa sebenarnya yang telah menggerogoti perasaanku?
Ternyata rasa itu datang begitu saja tanpa rencana. tau2, hadirmu yang sekejap menguras anganku tunduk dalam syahdunya kata-kata yang memuka keindahan.
Tak ingin kulari, tak ngin kuingkar. biarkan saja semua mengalir seperti air dan berembus seperti angin. air yang selalu mengalir menuju muaranya, dan angin yang setia menggelitik dedaunan dengan senandungnya.
itulah kita. menggurat cerita begitu saja. tak peduli hari telah mengetuk di bibir pagi. tak peduli jemari kita belum saling menggenggam sampai detik ini. yang aku tau, cerita itu ada. cerita kita berdua, kau dan aku.
siapa yang menyangka tau2, kita berdiri berjajar menjelma sepasang pohon bambu.. menjadi tiang dan jembatan tanpa sebab..
Aku ingin kamu tau. jelaga matamu telah membawaku pada keindahan yang bertubi. menyudutkanku di batas damba yang merasuk maju tanpa henti. jika ini realitas, aku tak mau berhenti dan membiarkannya jadi basi.
Kepadamu, cinta itu. kuyakin, pasti. jika itu jawaban yang ingin kausimpan untuk cerita indahmu, hari ini, esok atau nanti. seperti harapku yang ingin tenggelam dalam magismu di senja yang mulai mengatup.
Merebahkan emosi dalam tatap cerita yang terpendar dari indah dua bola matamu. betapa dahaga ingin kuletupkan sejuta puisi keindahan untuk setiap inci kenangan yang telah tercipta detik itu. merengkuhmu di timang matahari yang mulai menguning, dan luluh dalam dahaga rindu yang meletup bisu.